Perhitungan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan Menggunakan Program SPSS dan Ms.Excel
Monday, April 17, 2017
1 Comment
I. Defenisi Rancangan Acak Kelompok (Randomized Block
Design)
Rancangan Acak Kelompok atau randomized block design merupakan percobaan dua faktor dapat diaplikasikan terhadap seluruh unit-unit percobaan secara berkelompok. Hal ini dilakukan jika unit percobaan yang digunakan tidak seragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tujuan pengelompokan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi
sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin (Pratisto, 2004).
II. Kelebihan dan Kekurangan
2.1 Keuntungan
Menurut sugiarto 1994 terdapat beberapa keuntungan rancangan
acak kelompok yaitu :
a.
Untuk banyak tipe percobaan, dengan
pengelompokan akan diperoleh hasil yang lebih tepat daripada RAL, karena dengan
mengeluarkan jumlah kuadrat kelompok dari jumlah kuadrat galat akan menyebabkan kuadrat tengah galat lebih kecil.
b.
Jumlah perlakuan dan ulangan tidak
dibatasi
c.
Analisis data relatif lebih mudah.
Apabila data untuk perlakuan tertentu hilangm telah tersedia cara menghitung
nilai dugaan untuk data tersebut. Ragam galat untuk perbandingan perlakuan
tertentu dapat di isolasi, terutama bila ragam antar perlakuan tidak homogen.
Bila ada perlakuan tertentu yang datanya tidak dapat digunakan, perlakuan
tersebut dapat dihilangkan tanpa mempersulit analisisnya.
Menurut tapehe (2015), keuntungan
dari RAK adalah :
a . Analisis statistiknya masih bersifat
sederhana, sama seperti pada rancangan acak lengkap.
b . Jika tujuan pengelompokan terpenuhi,
rancangan acak kelompok memberikan presisi dan efisiensi yang lebih tinggi
dibanding rancangan acak lengkap
c . Jika ada satu atau dua data yang hilang, analisis statistic
masih dapat dilanjutkan dengan teknik data hilang. (Tapehe, 2015)
2.2
Kekurangan
Rancangan acak kelompok juga
memiliki kelemahan yaitu bila perlakuannya banyak maka luas kelompok
percobaannya juga bertambah besar, sehingga ragam dalam kelompok menjadi besar,
ragam galat menjadi besar dan uji F menjadi kurang peka (sugiarto, 1994). Jika
tujuan pengelompokan tidak terpenuhi, presisi dan efisiensi penggunaan
rancangan acak kelompok lebih rendah dari rancangan acak lengkap karena
berkurangnya derajat bebas untuk galat percobaan (Tapehe, 2015)
III. Model Linier Rancangan Faktorial Dalam RAK
Model linier aditif untuk rancangan faktorial dua faktor dengan rancangan lingkungannya rancangan acak kelompok adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + ρk + εijk
dengan i =1,2…,r; j = 1,2,…,a; k = 1,2,…,b
Yijk = pengamatan pada satuan percobaan ke-i yang memperoleh kombinasi perlakuan taraf ke-j dari faktor A dan taraf ke-k dari faktor B
μ = mean populasi
ρk = pengaruh taraf ke-k dari faktor Kelompok
αi = pengaruh taraf ke-i dari faktor A
βj = pengaruh taraf ke-j dari faktor B
(αβ)ij = pengaruh taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
εijk = pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij. εijk ~ N(0,σ2).
Asumsi:
Apabila semua faktor (faktor A dan B)
bersifat tetap Apabila semua faktor (faktor A dan B)
bersifat acak
MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN SPSS 16
Kita akan mengolah data hasil penelitian skripsi Taufiq Rahaman (0251120038) berjudul Pengaruh Dosis dan Cara Pemakaian Kompos Terhadap Hasil dan Kandungan Total Gula Buah Semangka, berikut lampirannya :
Langkah I : Jalankan Program SPSS 16.0
Ketika membuka Program SPSS, ada dua Windows yang muncul yang pertama Untuk Data dan yang kedua yaitu Untuk Output setelah menganalisis.
Tampilan Data
Tampilan Output
Langkah 2. Input Data
Pada SPSS
Data Editor, pada jendela klik Variable View pada sisi kiri bawah
jendela.
- Pada kolom Name, isi dengan nama variabel Perlakuan1, Perlakuan2, Kelompok dan Hasil.
- Pada kolom Type biarkan (Numeric)
- Selanjutnya pada Decimals disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan
- Pada kolom Label berilah nama sesuai dengan keterangan pada lampiran (skripsi)
Langkah
2. Mengisi bagian Values pada Perlakuan1 dan Perlakuan2
Pada kolom Value (Perlakuan1) klik pada sisi kanan sel, akan
muncul jendela Value Labels. Sehingga Tampilan seperti berikut ini
:
Bagian ini bertujuan untuk
memberikan label dari setiap perlakuan yang kita buat,
Contoh : 1= Dosis Kompos 10 ton/ha”, jadi ketika kita
ketik Label 1 maka ini sama dengan Dosis Kompos 10 ton/ha, setelah selesai
sampai semua Label dan Perlakuan dibuat, Klik OK.
Setelah itu lakukan pada perlakuan2
Bagian ini bertujuan untuk memberikan label dari setiap
perlakuan yang kita buat,
Contoh : 1= “Kompos Dibenamkan" jadi ketika kita ketik Label 1 maka
ini sama dengan Kompos Dibenamkan,
setelah selesai sampai semua Label dan Perlakuan dibuat, Klik OK.
Langkah
3. Mengisi Bagian Value (Kelompok)
Mengisi Bagian Value (Kelompok), klik pada sisi kanan sel , Sehingga tampil seperti di bawah ini:
Mengisi Bagian Value (Kelompok), klik pada sisi kanan sel , Sehingga tampil seperti di bawah ini:
Langkah 4. Mengisi Data View
Klik bagian “Data View”, sehingga berpenampilan seperti ini.
Selanjutnya Isi Bagian
Kolom Perlakuan 1, Perlakuan2, Kelompok
dan Hasil. Sehingga tampil seperti dibawah ini.
Langkah 5. Menganalisa Data
Klik Bagian Analyze, General Linear Model, Univariate
Setelah itu muncul seperti di bawah
ini
Klik Bagian Hasil
(Rata-rata Berat Buah) kemudian Klik
Tanda Panah Pada Bagian Dependent Variable, sehingga seperti ini:
Setelah itu Klik Bagian Perlakuan1 (Dosis) dan Bagian Perlakuan2
(Cara pemakaian), Klik tanda panah pada bagian Fixed Factors, tapi
melakukannya satu persatu, lalu muncul seperti ini :
Klik Bagian Model lalu Klik Custom
Setelah
diklik akan muncul seperti dibawah ini:
Setelah bagian Custom
diklik, lihat bagian Kiri Kotak Dialog Univariate: Model, disitu ada bagian
Factor & Covariates, Klik bagian Perlakuan 1 (Dosis)
Setelah
bagian Perlakuan 1(Dosis) telah muncul di bagian model kemudian Lakukan hal
yang sama terhadap Perlakuan2 sehingga tampil seperti di bawah ini.
Setelah muncul seperti di atas, lalu buat untuk Interaksi yaitu Klik Perlakuan1 (Dosis) kemudian Tekan
tombol Shift dan Bagian Perlakuan2 (Cara pemakaian) Klik Tanda
Panah di Bagian tengah kemudian Klik Continue
Klik bagian Post
Hoc, Post Hoc berfungsi untuk menguji Lanjut dari Hasil Penelitian
Setelah itu tampil Kotak dialog yang baru, seperti di
bawah ini :
Klik Bagian Perlakuan1(Dosis) , dan klik Tanda
Panah pada bagian tengah:
Lakukan hal
yang sama dengan Perlakuan2 (Cara
Pemakaian), sehingga tampil seperti dibawah ini :
Setelah itu
Klik Bagian LSD (untuk Uji BNT), Tukey
(untuk Uji BNJ), dan Duncan (Untuk Uji Duncan) kemudian Klik Continue.
Setelah itu
tampil seperti di bawah ini, maka klik OK
Pada bagian
Tabel Sidik Ragam dari Output SPSS, bandingkan dengan data yang diolah
menggunakan SPSS dengan data Skripsi, berikut lampirannya:
Lampiran
Skripsi :
Output SPSS
RAK Faktorial :
Tests of Between-Subjects Effects
|
|||||
Dependent Variable:Hasil
|
|||||
Source
|
Type III Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
Corrected Model
|
52.500a
|
5
|
10.500
|
216.942
|
.000
|
Intercept
|
760.500
|
1
|
760.500
|
1.571E4
|
.000
|
Dosis
|
a) 48.000
|
2
|
24.000
|
495.868
|
.000
|
CaraPemakaian
|
4.500
|
1
|
4.500
|
92.975
|
.000
|
Dosis * CaraPemakaian
|
.000
|
2
|
.000
|
.000
|
1.000
|
Error
|
.581
|
12
|
.048
|
||
Total
|
813.581
|
18
|
|||
Corrected Total
|
53.081
|
17
|
|||
Membandingkan F. Hitung dengan F. Tabel Berdasarkan tabel sidik ragam,
lakukan uji hipotesis dengan Kaidah keputusan yang harus diambil adalah
sebagai berikut:
a.
Jika F. Hitung > F. Tabel pada taraf 1% (α = 0,01), perbedaan diantara
nilai tengah baris atau kolom atau perlakuan (atau pengaruh baris atau kolom
atau perlakuan) dikatakan berbeda sangat nyata (pada hasil F. Hitung ditandai
dengan dua tanda **).
b.
Jika F.
Hitung > F. Tabel pada taraf 5% (α = 0,05) tetapi lebih kecil daripada F.
Tabel pada taraf 1%, perbedaan diantara nilai tengah baris atau kolom atau
perlakuan dikatakan berbeda nyata (pada hasil F. Hitung ditandai dengan satu
tanda *).
c.
Jika F.
Hitung ≤ F. Tabel pada taraf 5% (α = 0,05), perbedaan diantara nilai tengah
baris atau kolom atau perlakuan dikatakan tidak nyata (pada hasil F. Hitung
ditandai dengan tn)
Hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut :
karena nilai Sig untuk
PERLAKUAN < 0.05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Hal
ini berarti ada perbedaan antara perlakuan yang dicobakan
MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN Ms.EXCEL
1. Memasukkan Data
Masukkan data terlebih dahulu kemudian cari total dan rata-rata dari data tersebut.
Berikut contoh gambar data yang telah saya masukkan beserta formula d samping tabel :
Selanjutnya dihitung faktor koreksi (FK), derajat bebas (db), Jumlah Kuadrat (JK), Kuadrat Tengah (KT), dan F Hitungnya.
Perhatikan gambar berikut ! Dan telah dimasukkan formula disamping :
Setelah semua hasil telah didapat, kemudian dimasukkan ke tabel Sidik Ragam. Berikut gambarnya :
Bandingkanlah data yang diperoleh dengan data yang diolah menggunakan SPSS
MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN MANUAL
MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN Ms.EXCEL
1. Memasukkan Data
Masukkan data terlebih dahulu kemudian cari total dan rata-rata dari data tersebut.
Berikut contoh gambar data yang telah saya masukkan beserta formula d samping tabel :
Selanjutnya dihitung faktor koreksi (FK), derajat bebas (db), Jumlah Kuadrat (JK), Kuadrat Tengah (KT), dan F Hitungnya.
Perhatikan gambar berikut ! Dan telah dimasukkan formula disamping :
MENGANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN PERHITUNGAN MANUAL
Sumber : Internet
Nama : Zakiyah Khairani Siregar
NIM : 1405108010061
SELESAI
Sangat informatif dan mudah untuk dipahami. Thanks for sharing ! Yuk, kepoin kampusku walisongo.ac.id
ReplyDelete